Posted by : Unknown Rabu, 12 Desember 2012


Intermezzo:
“…Secara pribadi postingan kali ini sunguh sangat menarik sekali bagi sy. ‘Mekah sebagai Pusat Superkontinen (Pangea) sepanjang masa 7 giga annum umur tatasurya’ merupakan paper luarbiasa yang disusun oleh Bapak Maryanto. Melalui via Japri (jalur pribadi) sy mendapatkan izin langsung untuk menampilkan paper tersebut. Terlepas dari benar ato salah, semoga penyajian postingan berikut inisetidaknya dapat menggugah daya analisis sains kita bersama pada Earth yang begitu cantik nan elok atas kuasa Yang Maha Mencipta & Mengatur. Selamat membaca J …”
Tentang Penulis:
Drs. Maryanto M.Sc., lahir di Sempol, Harjobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, tgl 8 Maret 1959. Menyelesaikan Fisika, FMIPA, UGM, Yogyakarta th 1985, dan Master Teknik Geologi, FIKTM, ITB, Bandung, th 2003. Bekerja di PT Caltex Pacific Indonesia (sekarang PT Chevron Pacific Indonesia), sejak 1985 hingga kini (2008). E-mail: maryanto7@yahoo.com ; maryant@chevron.com
Up to date, Situs THEORY SALAM : http://salamology.wordpress.com
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamin. Segala puji bagi Allah. Atas kehendak-Nya, maka akan selalu bertambah bukti-bukti kebenaran Qur’an, seperti pada Fushshilat (41): 53: “Akan Kami perlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di segenap penjuru dan di dalam diri mereka sendiri sehingga jelas bagi mereka bahwasanya Al Qur’an adalah yang benar”.
1. Apakah Ummul Qura berarti Ibu Negeri (pusat) seluruh benua-benua dunia ?
Asy Syuuraa (42):7. “Wa kaa dzaalika auhainaa ilaika qur-aanan “arrabiyyal li tundzira ummal quraa wa man haulahaa wa tundzira yaumal jam’i la raaiba fiihi fariiqun fil jannati wa fariiqun fis sa’iir”.“Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur’an dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada (penduduk) ummul Qura (ibu negeri, Mekah) dan penduduk (negeri- negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya, segolongan dalam surga dan segolongan (lagi) dalam neraka”.
Mekah berkemungkinan besar sebagai engsel lempeng di tengah superkontinen (gabungan semua benua dunia) telah di tunjukkan pada gambar 1 (a, b, c), yang di lihat Maryanto di bulan Oktober 2000. Gambar menakjubkan ini bisa di sebut sebagai awal gagasan Teori SALAM, yakni perbaikan Teori Lempeng Tektonik, dan seberkas keterangan Pakem Evolusi Jagadraya, menuju dunia sejahtera.
Gambar itu tertua adalah di buat th 1915 oleh Alfred Wagener, meteorologist Bangsa Jerman (gb. 1a). Penggagas awal Teori Kontinental Drift ini nyatakan bahwa benua-benua bergerak di bawa oleh arus. Semua benua-benua pernah menjadi satu, sebagai superkontinen, yang di sebut Pangaea (Pangea, semua darat, bhs. Latin). Beliau saat itu sebut Pangea terjadi pada 200 Ma “Million annum” (juta tahun) lalu. Prediksi umur itu telah amat bagus, dengan simpangan amat kecil (7 Ma) dari batas akhir penggabungan semua benua, yakni 277 – 207 Ma, semasa PermianTriassik. Ide ini di perbaiki oleh Carey, 1945 (gbr. 1b.) dan Diet & Holden, 1970 (gbr. 1c.). Gambar asterik (*), disebutkan mereka sebagi pusat hemisphere Pangea, ternyata selalu berada di Timur Tengah, dan berturut-turut di lokasikan di sekitar kota Aswan, Riyad, dan Laut Tethis. Dengan anggapan simpangan pengukuran sekitar 2 % (800 km) dari keliling bumi, maka terlihatlah lingkaran merah di buat oleh Maryanto, di mana Mekah selalu masuk dalam lingkarannya.
Johnson, 1998, menunjukkan peta geologi permukaan (gbr. 3, dan 4). AAN (Anticline of Arabian – Nubian ) , warna abu-abu pada gambar 5, dengan batuan di tengahnya berumur Archean (~ 3 Ga), serta pinggirnya berumur 0.5 Ga. Mekah ada di sekitar tengah AAN ini. Antiklin adalah struktur lapisan dengan umur sama maka lebih dangkal di tengahnya. Ini juga disebut daerah orogenesa, atau dataran tinggi, atau “shield” (tameng). Collins, 2003, menyatakan bahwa hanya ada dua superplume (arus pusar naik terkuat) di bumi, yakni Dekat Afar dan Pasifik Selatan. Afar adalah ujung selatan Laut Merah. AAN lebih mungkin sebagai yang di maksudkan “dekat Afar” itu. Gambar Collins, (gbr. 2), juga memperlihatkan AAN bergerak putar melingkar searah jarum jam mengelilingi suatu titik di katulistiwa M(~50 E; 0 N), sebesar 165 derajad selama 458 Ma. Di hitung kemudian, bahwa selama 700 Ma, pergerakan AAN akan 252 derajad, atau 0.7 keliling lingkaran.
Untuk selama 7 Ga umur tatasurya nanti, AAN mengelilingi 7 kali. (Dr. Moedji Raharto, Boscca, 2000, sebut tatasurya akan berumur 7 Ga, dan sudah 4.6 Ga). Gerak ini di sebut gerak SEMPOL (“ Seven clock ways rotating to M(~50 E; 0 N) Evolving Mid Pangea Over 7 giga annum Long”). Semua himesphere Pangea (kumpulan benua-benua, terpisah laut atau tak terpisahkan laut) bergerak berputar mengelilingi titik M. Titik ini berada di katulistiwa dan di tenggara Arab. Semakin pinggir dari himesphere Pangea, kecepatan putarnya akan semakin besar, dan terbesar 6 cm/tahun.
An Naml (27): 88:
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka mereka tetap di tempatnya, padahal mereka berjalan seperti jalannya awan”.
Semua gambar memperkuat adanya kemungkinanan AAN (dimana Mekah ada di tengahnya) adalah sebagai engsel tengah lempeng himesphere kontinen-kontinen, termasuk sewaktu semua kotinen menjadi satu atau sedang terpisahkan oleh laut, selama umur bumi ini.
Sejak Big Bang sekiatr 18.6 Ga, maka seluruh jagadraya yang semula sebesar bola tenis, meledak, menimbulkan panas yang amat tinggi, lalu massa menyebar, mengembang. Kini Jagadraya berupa piring dengan jari-jari 17.1 Ga cahaya.
Al Anbiya’(21): 30
“Apakah orang-orang kafir itu tidak melihat bahwa langit dan bumi semula padu, dan kemudian Kami pisahkan mereka itu keduanya”.
Adz Dzaariyaat(51): 47
“Dan langit Kami bangun dengan kekuatan, dan Kamilah yang meluaskannya”.
Pada 11.6 Ga lalu, yakni 7 Ga setelah Big Bang, maka terjadi kolapse gravitasi, yang menjadikan sekitar 100 milyard galaksi (termasuk Bimasakti). Lalu 7 Ga kemudian, yakni pada 4.6 Ga lalu, terbentuklah tatasurya. Ini berarti langit telah di bentuk dalam 2 masa pereode 7 Ga. Apakah ini arti dari ayat berikut ?
Fush shilat (41): 12: “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa….”
Sejak awal terbent uknya bumi yang pada 4.6 Ga lalu berupa gas hydrogen, berkumpullah massa menjadi bola. Kemudian terjadilah pemampatan, dan reaksi atom, serta zat yang densitasnya tinggi menuju pusat inti bumi, dan yang zat ringan menuju pinggir bumi. Akhirnya 30 % luas permukaan bumi terdiri sebagi kontinen, yang tentu paling tengah himesphere kontinenlah yang terjadi pertama kali, sekitar 4.4 Ga lalu.
Ali Imron (3):96.
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
Jarak Bumi-Matahari adalah 8 menit cahaya (150.000.000 km) Jagadraya berupa kumpulan massa berbentuk cakram, jari-jari 17.1 Ga cahaya. (catatan: jarak 1 detik cahaya = 300.000 km). Studi lanjut menunjukkan bahwa kutub utara bumi akan selalu di kutub utara jagadraya, dan kutub selatan bumi selalu di kutub selatan jagadraya. Bumi, selain ber-rotasi pada porosnya sehari semalam, serta revolusi mengelilingi matahari setahun sekali, maka lempeng (kulit) bumi yang berupa 1 % tebal jari-jari bumi, terputar dengan gerak SEMPOL, atau AAN mengelilingi sumbu putar Intibumi ke M(~50 E; 0 N), 7 kali searah jarum jam, selama 7 ga umur tatasurya. Akibat gerak SEMPOL, maka bisa di anggap AAN-nya diam, lalu semua benda di atas equator bumi, misal matahari, akan relatif bergerak lawan arah jarum jam, 7 kali selama 7 Ga. Karena semua bendaangkasa berada diatas equator bumi, maka karena SEMPOL, maka semua benda angkasa berputar 7 kali lawan arah jarum jam, selama 7 ga umur tatasurya.
Apakah itu semua tawaf ?
Sejak lahirnya bumi pada 4.6 Ga lalu, maka bumi telah mengalami 6 masa (pereode 700 Ma). Apakah ini arti 6 masa (yaum) pada 7 surat berikut? :
Al Aa’raaf (7): 54:
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy.” Juga pada Yunus (10):3, Huud (11):7, As Sajdah (32): 4, Qaaf (50):38, Al Hadiid (57):4. Yang di perjelas pada Fush Shilat (41): 9-12.
2. Teori Lempeng Tektonik.
Teori lempeng tektonik berkembang sejak 1967, dan dengan cepat teori ini banyak di terima masyarakat. Ide ini telah muncul sekitar 350 th sebelumnya, yakni 1596, lalu menjadi teori Kontinental Drift hingga 1970’an.
Bentuk pantai barat Afrika dan pantai timur Amerika Selatan, adalah awal ide teori pergerakan benua ini. Penulis itu antara lain 1596 Abraham Ortelius, 1620 Sir Francois Bacon, 1666 Francois Placet, 1756 Theodor Christoph Lilienthal, 1801 and 1845 Alexander von Humbolt, 1858 Antonio Snider-Pellegrini. James Hutton dan Sir Lyell di abad 19 mengembangkan teori katastropi, bahwa tak ada kekuatan yang bisa merubah
drastis tanpa kejadian drastis. Maka 1882 Oswald Fisher sebut Bulan adalah bagian kulit bumi Lautan Pasifik. Teorinya, bumi di tabarak oleh benda sebesar Mars, lalu bagian kulit bumi itu terlempar keluar bumi, menjadilah Bulan. Teori ini hingga kini masih ada yang percaya.
Konsep uniformitas di ungkapkan fisikawan FB. Taylor 1910, dan Alfred Wagener 1912 sebagai Kontinental Drift. Konsepnya di terbitkan th 1915 (bhs. Jerman), dan translasi bhs Inggris 7 th kemudian (1922). Setelah 1967, Teori Lempeng Tektonik di prakarsai oleh : McKenzie, Parker, Morgan.
3. Teori SALAM.
SALAM singkatan “Seven to n-th power of ten – Annum Long of Age – and Minor” cycle, adalah jumlahan fungsi- fungsi siklus sinusoidal amplitudo versus waktu dengan pereode (dalam tahun “annum”): 7 a, 70 a, 700 a, 7 Ka “Kilo annum”, 70 Ka, 700 Ka, 7 Ma “Million annum”, 70 Ma, 700 Ma, 7 Ga “Giga annum”, 70 Ga, dengan amplitude sinusoidalnya sekian kali lipat lebih besar untuk gelombang berperiode lebih panjangnya,
dan dengan siklus minornya: setahun, sebulan, seminggu, sehari, lalu semua periode gelombang partikel hingga terpendek, 1×10^23 putaran perdetik (“Hz.”) (Maryanto, 2003). Data penunjangnya lebih dari 20 data lokal dan global, serta universal, termasuk dan tak terbatas pada global – lokal: stratigrafi, tektonik, muka laut, temperatur, curah hujan, pergerakan kutub, perubahan magnetik, evolusi biota, sejarah, dan ekonomi.
Simpangan pengukuran (deviasi standar, “error”) SALAM amatlah kecil, yakni sekitar 10% dari setiap periodenya, dan ini jauh lebih kecil dari pada simpangan pengukuran datanya. Ini menunjukkan Siklus SALAM ber-probabilitas atas keberadaannya di alam yang amat tinggi (sekitar 90 %), mempersempit kesalahan pengukuran data-datanya, memprediksi dengan lebih baik pada daerah dengan data yang sedikit, untuk semua waktu yang telah ada, yakni dari Big Bang, juga waktu yang mungkin akan datang.
Dari data-data itu, penulis menyimpulkan bahwa semua evolusi parameter fisika di jagadraya dipengaruhi oleh hanya sebuah fungsi gelombang induk ini, yang telah mengontrolnya sepanjang sejarah jagadraya, dan akan terus mengkontrolnya. Teori Gelombang SALAM menerangkan bahwa bumi, selain berputar pada porosnya sehari semalam dan berevolusi mengitari matahari selama setahun sekali edar, maka bumi relatif terhadap matahari dengan waktu bertambah, adalah bergerak spiral dengan Siklus SALAM (Maryanto, 2004). Kalender SALAM adalah gambaran urutan kejadian jagadraya.
Siklus SALAM adalah suatu persamaan gelombang waktu dan satuan panjang (jarak, “space”). Diskripsi gelombang “space” akan di bantu dengan Gelombang ARIF “Alternating compression extenstion pereodically in space and time Results in Imaging a Form of wave”. Gambaran strukturnya di sebut Flower Structure of SYUKUR “Structural plate or mass Yielded by Unrested convection flow as Key Unifying fragmented plate or mass Reference” menunjukkan adanya flower stucture berbagai tingkat dari tingkat skala atom hingga skala jagadraya. Pusat Pangea di sebut AAN, dengan putaran Pangea di sebut SEMPOL. Skala waktu geologinya untuk di gabung dengan nama stratigrafi cekungan di Indonesia di sebut SLEMAN “Stratigraphy Lexicon
Elevates Mines Available Nomenclature”, dalam menerangkan sejarah tektonik Indonesia, SDEKAH (“Sunda plate Development in Earth’s convection with Kalimantan as Anticlinal Hystory”).
4. Korelasi SALAM dengan Parameter Fisis Bumi dan Jagadraya.
Gambar 6a, 6b: Kalender SALAM sepanjang 70 Ga, dengan 10 grafik, di mana grafik sebelah kanannya adalah pembesaran bagian grafik kirinya yang di beri tanda kotak merah. Grafik ini menggambarkan bumi (selain ber-rotasi selama sehari dan ber-revolusi mengitari matahari selama setahun), bumi bergerak spiral terhadap matahari dengan jalur edar Gelombang SALAM. Dengan bertambahnya waktu (satuan tahun), maka semakin kecil harga SALAM (menyimpang ke arah kiri pembaca), berkorelasi dengan mendekatnya bumi ke matahari, gaya gravitasi matahari ke bumi semakin kuat, energi elektromagnetik semakin kuat, global temperatur naik, bumi memuai, bumi mengembang, semua lapisan bumi termasuk lithosfer dan kerak bumi bergerak mengembang (“divergent”), kontinental mengembang, jari-jari himespere Pangea (kumpulan semua benua) memanjang, sesar syn rift (“postrift”, “sagging”), sedimentasi syn-rift, muka laut naik, transgresi, curah hujan menurun, tenaga transportasi air pada sedimen mengecil, ukuran butir sedimen mengecil, jumlah batuan induk hidrokarbon meningkat, jumlah gempa menurun. Dan dengan temperatur naik dari 0 K ke OLT (“Optimum Life Temperature”), maka jumlah famili spesies biota naik, ekonomi membaik. Untuk kenaikan temperatur dari OLT ke lebih panas, maka jumlah famili spesies turun, ekonomi memburuk, bunga bank mengecil, jumlah pegawai menurun, jumlah perumahan terkontrak mengecil, dll.
Sebaliknya, dengan bertambahnya waktu, dengan harga SALAM naik (kearah kanan pembaca), maka bumi semakin ajuh dai matahari, gaya gravitasi matahari ke bumi semakin lemah, energi elektromagnetik semakin lemah, global temperatur turun, bumi menyusut, bumi mengempis, semua lapisan bumi termasuk lithosfer dan kerak bumi bergerak mengkerut (“convergent”, terjadi sesar wrench), kontinental mengkerut, jari-jari himespere Pangea mengecil, sesar inversi (“syn orogenik”), sedimentasi inversi, mukalaut turun, regresi, curah hujan naik, tenaga transportasi air pada sedimen membesar, ukuran butir sedimen membesar, jumlah batuan induk hidrokarbon menyusut., jumlah gempa meningkat Temperatur turun dari amat panas ke OLT (“Optimum Life Temperature”), jumlah famili spesies biota naik, ekonomi membaik. Bila temperatur turun dari OLT kelebih 0 K, maka jumlah famili spesies turun, ekonomi memburuk.
5. Manfaat Kalender SALAM.
Teori SALAM sebagi seberkas Pakem aturan Evolusi Jagadraya ini untuk keselamatan dan kesejahteraan umat. Ini memprediksi gempa (gempa tektonik, tsunami, gunung meletus), juga sejahtera dengan perbaiki prediksi mengangkat tambang. Kalender SALAM ini akan banyak gunanya, karena sepertinya semua perubahan parameter alam, di kontrol oleh satu fungsi itu. Bukankah kita sudah berhasil memperediksi waktu-waktu gerhana matahari atau bulan untuk semuanya di seribu tahun kedepan dengan kesalahan
dalam menit saja ? Begitulah harapan tahun-tahun prediksi gempa berikut.
Fungsi itu misalnya untuk memperbaiki prediksi, deduksi, mengetahui parameter global berikut:
[1] Memperbaiki siklus sekwen stratigrafi, mendifiniskan nama-nama sekwen secara digit, order 0, 1, 2, 3, 4, dst, sebagai siklus pereode sinusoidal berturut-turut: 7 Ga, 700 Ma, 70 Ma, 7 Ma, 70 Ka, dst. Nama dan umur sekwen menjadi berturut-turut, MU0-MU9, M1-M9, M00-M99, M000-M999, M000.0-M999.9, dst. M singkatan Masa untuk waktunya, atau “Maryanto” untuk nama formasinya.
[2] Memperbaiki siklus tektonik versus waktu, kompresi sewaktu pergerakan SALAM membesar versus waktunya, dan divergensi sewaktu pergerakan SALAM mengecil. Pada setiap pereode kompresi-ekstensi, terdapat 10 parasequence phase tectonik.
[3] Memperbaiki prediksi bentuk struktur lapisan, dengan gelombang lateral ARIF, menamakan tingkat-tingkat (order) sesar dari tingkat atom, molekul, lalu membesar ke subsubbasin, subbasin, basin, bumi, tatasurya, galaksi, hingga jagadraya, memperbaiki prediksi adanya sesar-sesar pada daerah dengan sedikit data.
[4] Menentukan lokasi antiklin berikutnya (tempat di mana minyak mungkin terperangkap) di sekitar antiklin-antiklin yang sudah di ketahui lokasinya. Juga memperbaiki prediksi penentuan lokasi- lokasi subbasin tempat batuan induk hidrokarbon berada), guna mencari lokasi subbasin yang juga ada minyaknya di sekitar cekungan yang banyak minyak.
[5] Mengetahui secara vertikal ukuran batuan lapisan, mengecil atau membesar, guna mengetahui di mana daerah sedimen berporositas besar (sebagi reservoar), atau porositas kecil (sebagi tudung reservoar, atau batuan induk minyak).
[6] Memperbaiki prediksi lokasi- lokasi tambang (emas, perak, tembaga, dll).
[7] Memperbaiki prediksi waktu kapan suatu lokasi (kota pantai) akan tenggelam oleh perubahan muka laut.
[8] Perbaiki prediksi waktu dan tempat gempa (earthquake, tsunami, gempa gunung), untuk meminimasi dampak.
[9] Perbaiki prediksi global warming, kapan dan seberapa tinggi temperatur global.
[10] Perbaiki prediksi kapan banjir, kapan waktu kekeringan (dari data siklus curah hujan).
[11] Memperbaiki prediksi paleontologi, evolosi biota dari ikan ke mamalia, ke prosimian, evolusi homosapien.
[12] Prediksi sejarah kebudayaan, dan tingkat ekonomi misal bunga bank, banyak kepegawaian, kapan kejatuhan tingkat ekonomi global, dll.
[13] Perubahan parameter fisis bumi di tandai dengan adanya katastropi, misal perang dunia I, malaise 1930, perang dunia II, 1965 komunis – liberalis, Perang Timur- Tengah, juga terakhir malaise 2000. Perubahan terus terjadi, dan perang akan hanya merugikan diri sendiri. Maka hanya berbuat baiklah yang menguntungkan diri sendiri. Kedepan adalah masa sejahtera karena tahu hal itu.
___________ -:- ___________
Referensi:
Maryanto. Versi singkat – 18 Desember 2005. Teori SALAM dan Pakem Evolusi Jagadraya Menuju Dunia Sejahtera. “Mekah sebagai Pusat Superkontinen (Pangea) sepanjang masa 7 giga annum umur tatasurya”. Pengetahuan Alam – 1.
Catatan:
> Paper di atas juga pernah di muat SMA Muhammadiyah 3 (SMA Muga), Yogyakarta. Januari 2006.
> Referensi u/ teori SALAM: 1>> Maryanto, 2003, SALAM Hypothesis, JCC HAGI (HIMPUNAN AHLI GEOFISIKA INDONESIA) - IAGI (IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA), Jakarta, Desember 2003, poster. Awarded the Best Poster. & 2>> Maryanto, 2004, SALAM Theory: the longest calendar matches to many global/universal cycles including the global tectonic/ stratigraphy evolution for wealth, 29th HAGI Annual Meeting, Yogyakarta, 5-7 October 2004.
_________________________ the end.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © i - HIKMAH - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -