- Back to Home »
- Belajar Islam »
- Pahala yang Berlimpah di Hari Tasyriq
Posted by : Unknown
Sabtu, 27 Oktober 2012
Hari tasyriq adalah hari 11, 12, 13 Dzulhijah. Hari ini juga sebagaimana hari Arofah yaitu hari yang utama untuk beramal.
Silakan melihat pembahasan selanjutnya.
Yang Perlu Engkau Ketahui Tentang Dilipatgandakannya Pahala
Saudaraku …, semoga hatimu tersentuh untuk beramal sholeh dengan mengetahui hadits qudsi dari Ibnu Abbas berikut. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa bertekad melalukan kebaikan, lalu dia mengamalkannya, maka Allah akan menetapkan bagi dirinya SEPULUH KEBAIKAN hingga TUJUH RATUS KEBAIKAN, bahkan lebih daripada itu.” (HR. BUKHARI & MUSLIM)
Beramal Di Waktu Utama Bisa Melipatgandakan Pahala
Pada asalnya, setiap amalan kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Namun terkadang pula bisa dilipatgandakan 700 kali lipat, bahkan lebih. Di antara sebabnya adalah karena amalan kebaikan tersebut dikerjakan pada waktu yang utama. (Lihat Syarh Arba’in An Nawawiyah, Syaikh Ibnu Utsaimin, pada faedah hadits ke-37)
Dalam At Tamhid (6/41), Ibnu Abdil Bar menjelaskan maksud hadits ‘Seutama-utama do’a adalah do’a di hari Arofah’, beliau mengatakan, “Dalam penjelasan keutamaan hari Arofah, ini menunjukkan bahwa ada sebagian hari lebih utama dari hari lainnya. Namun, hal ini tentu saja hanya bisa diketahui dengan dalil.”
Dalam Zadul Ma’ad 1/54, Ibnul Qayyim mengatakan, “Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah mengistimewakan suatu hari, tidak pula mengutamakannya dan mengunggulkannya kecuali untuk menunjukkan istimewa dan mulianya hari tersebut … Oleh karena itu, ini menunjukkan keutamaan suatu hari dan bulan dari yang lainnya.”
Idul Adha & Hari Tasyriq, Hari yang Utama
Setelah kita mengetahui bahwa ada hari atau bulan yang istimewa dari bulan lainnya, dan ini menunjukkan keutamaan beramal pada hari atau bulan tersebut, maka sudah selayaknya kita mengetahui apa saja hari atau bulan tersebut.
Di antara hari-hari yang istimewa dan utama adalah hari idul adha yang kita jumpai saat ini, juga 3 hari tasyriq sesudahnya (11, 12, 13 Dzulhijah).
Terlebih dahulu kita perhatikan ayat berikut yang artinya, “Berdzikirlah (ingatlah) kalian pada Allah di ayyam ma’dudaat.” (QS. AL BAQOROH : 204)
Mengenai ‘ayyam ma’dudat’, Ibnu Umar dan mayoritas ulama mengatakan bahwa itulah hari tasyriq, yaitu 3 hari sesudah idul adha. Namun diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Atho’ bahwa ‘ayyam ma’dudat’ adalah empat hari yaitu hari nahr (idul adha) dan 3 hari sesudahnya. Namun pendapat yang pertama dari Ibnu Umar dinilai lebih tepat. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, 314, Asy Syamilah)
Juga terdapat hadits dari Abu Daud dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani, dari Abdullah bin Qurth, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya semulia-mulianya hari di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala adalah yaumun nahr (idul adha) dan yaumul qarr (hari tasyriq).”
Ibnu Rojab dalam Latho’if Ma’arif hal. 314 berpendapat bahwa hari tasyriq yang lebih utama adalah hari yang pertama (11 Dzulhijah), kemudian hari kedua, lalu hari ketiga.
Hari-hari Tasyriq adalah hari untuk berdzikir & hari bersenang-senang menyantap makanan
Hal ini dapat dilihat dalam hadits berikut yang dikeluarkan oleh Ath Thohawiy dan Ahmad, dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Ash Shohihah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian berpuasa pada hari-hari tasyriq ini. Ini adalah hari untuk makan dan minum.” Jadi pada hari tasyriq dilarang untuk berpuasa ketika itu. Begitu pula hari tasyriq adalah hari untuk berdzikir, mengingat kebesaran Allah.
Dari Nabishah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hari tasyriq adalah hari makan dan minum, juga berdzikir pada Allah.” Hadits ini dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir no. 4241.
Berdzikir di Hari Tasyriq
Setelah kita mengetahui keutamaan hari tasyriq, lalu apa saja amalan khususnya dzikir yang dianjurkan ketika hari-hari itu? Berikut kami sarikan beberapa amalan dzikir yang dapat dilakukan ketika itu dari Lathoif Ma’arif, hal. 314.
PERTAMA, berdzikir kepada Allah dengan BERTAKBIR setelah selesai menunaikan shalat wajib. Ini disyariatkan hingga akhir hari tasyriq sebagaimana pendapat mayoritas ulama, juga ada yang mengatakan bahwa ada riwayat dari Umar, Ali dan Ibnu Abbas mengenai hal ini.
KEDUA, membaca tasmiyah (bismillah) dan takbir ketika menyembelih qurban.
KETIGA, berdzikir memuji Allah Ta’ala ketika makan dan minum
KEEMPAT, berdzikir kepada Allah secara mutlaq karena kita dianjurkan banyak berdzikir di hari-hari tasyriq.
Selain itu para ulama menganjurkan memperbanyak doa ketika hari tasyriq. ‘Iqrimah menganjurkan membaca doa: ROBBANA ATINA FID DUNYA HASANAH WA FIL AKHIROTI HASANAH WAQINA ‘ADZABAN NAR.
Doa ini pula yang sering dibaca oleh nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di setiap waktunya.
Diselesaikan pada malam hari raya ‘idul adha 1429 H, di Panggang Gunung Kidul